Atletik tolak peluru

Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga melempar dalam atletik dimana sang atlet akan melemparkan sebuah bola besi sejauh mungkin dari titik lempar menuju titik pendaratan dengan menggunakan teknik tertentu dan aturan main yang telah ditetapkan.Olahraga tolak peluru bisa dilakukan di lapangan indoor ataupun outdoor.

Gaya Tolak Peluru

 

Dalam olah raga tolak peluru, ada tiga gaya yang pernah digunakan dalam pertandingan, yakni gaya Klasik, Gaya Glide (meluncur) dan gaya spin (berputar).

Dari ketiga gaya tersebut, hanya gaya meluncur dan berputar saja yang masih dipergunakan hingga saat ini. Berikut penjelasan selengkapnya:

1. Gaya Klasik (samping)

Gaya ini merupakan gaya yang paling tua dan tidak diketahui siapa penemunya.Gaya ini merupakan gaya tolak peluru yang menggunakan awalan menyamping, yakni atlet menghadap kesamping dalam posisi siap sebelum mulai menolak peluru.

Pada gaya ini, peluru mula-mula dipegang dengan dua tangan, tangan kanan menyangga peluru di atas bahu, dan tangan kiri memegang atau menjaga peluru bagian atas.

Namun peluru tersebut nantinya tetap akan dilempar dengan menggunakan satu tangan, yakni tangan kanan.

2. Gaya Glide (meluncur)

Gaya ini pertamakalinya dirilis pada tahun 1951 dan pertamakali dipergunakan oleh Parry O’Brien dari Amerika Serikat.

Berbeda dengan gaya samping, pada gaya ini atlet akan melakukan setengah putaran terlebih dahulu sebelum melontarkan peluru.

Pada gaya ini, atlet akan menghadap ke belakang pada persiapan awalnya, lalu mendorong tubuhnya ke arah belakang untuk kemudian segera menghadap depan dan melontarkan peluru.

Lemparan terjauh dengan menggunakan gaya ini adalah lemparan milik Ulf Timmermann (Jerman Timur) dengan jarak lempar sejauh 23.06 meter.

 3. Gaya Spin (berputar)

Gaya ini pertamakali d rilis pada tahun 1972 oleh Aleksandr Baryshnikov dari Rusia yang berhasil membuat rekor baru untuk nomor putra dengan jarak lempar 22 meter di tahun itu.

Pada gaya ini, atlet akan melakukan putaran 360 derajad sebelum melakukan lemparan.

Gaya berputar ini diharapkan mampu memberikan momentum terbaik untuk melempar peluru sejauh-jauhnya.

Gaya ini merupaka gaya yang paling sulit dalam tolak peluru karena atlet tak hanya fokus pada kekuatan tolakan, namun juga harus menguasai teknik berputar dengan baik.

Jika sedikti saja atlet melakukan kesalahan dalam putaran, maka hasilkan akan buruk dan bahkan bisa berujung pada kegagalan.

Atlet terbaik dalam tolak peluru yang memecahkan rekor baru dengan gaya ini adalah Randy Brandes yang berhasil melempar dengan jarak 23.12 meter.


SIMAK JUGA VIDEO BERIKUT



0 Komentar